🐠 Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 2021 Pdf

KHUTBAHHARI DAYA 'IDUL ADHA TAHUN 1442 H DI TENGAH PANDEMI COVID-19 Oleh : DR. KH. AHMAD DARODJI, M.Si. (Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Tengah) Semarang, 10 Dzul Hijjah 1442 H 20 Juli 2021 M . 1 KHUTBAH PERTAMA Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah KhutbahIdul Adha 1442H/2021M (Bahasa Jawa) PCNU Trenggalek. Wonten wekdal menika, mangga kita tingkataken anggenipun taqwa dhumateng Allah Swt, artosipun mangga perintah-perintah wajib saha perintah-perintah sunnah katindakaken kanthi sae. Published on 17 Juli 2021. Downloadcontoh teks khutbah Jum'at singkat terbaru penuh makna versi PDF Khutbah Jum'at , Tema Umum Redaksi Kamis, 27 Agustus 2020, 12:31 Jumat, 7 Januari 2022, 19:21 Khutbah Jumat Singkat PDF 2021: Ciri-ciri Orang Yang Dicintai Oleh Allah SWT 4Materi Khutbah Jumat Paling Bagus Akhir Bulan Dzulqa'dah. Daftar Khutbah Jumat PDF Lengkap Selama Bulan Ramadhan 2022, Mulai Minggu Pertama Hingga Keempat. 4 Khutbah Jumat Bulan Rajab Bahasa Jawa PDF Terbaik Lengkap dengan Mukaddimah dan Khutbah Kedua. 5 Khutbah Jumat Tentang Isra' Mi'raj Terbaik, Singkat dan Padat Format PDF NU. Berikutini contoh khutbah idul adha bahasa jawa tahun 2021 yang dapat di download secara gratis dalam bentuk doc/pdf. Khutbah idul adha mengurai makna ibadah kurban dan haji nu online. Pengurus lembaga dakwah pcnu jepara, dosen uin walisongo semarang download naskah khutbah ini dalam bentuk buku klik disini الخطبة الأولى LafadzBacaan Takbiran Idul Adha 2021 1442 Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya Lengkap Teks Takbiran Idul Adha 2021 Versi Pendek dan Panjang, Beserta Tulisan Arab, Latin dan Artinya Bacaan Takbiran versi Pendek dan Panjang Idul Adha 2021, Berikut Amalan Sunah yang Bisa Dilakukan. Silahkandownload materi Khutbah PDF DISINI 4. Khutbah Idul Adha 2021: Mengurai Makna Ibadah Haji dan Kurban. Khutbah Idul Adha Tahun 2021 dengan tema "Mengurai Makna Ibadah Haji dan Kurban". Contoh teks khutbah ini menjelaskan tentang makna-makna di balik ibadah haji serta berkurban. Materi ini sebagai pengingat jama'ah sholat Idul Adha. Jakarta- . Pelaksanaan sholat Idul Adha 1442 H jatuh pada hari Selasa (20/7/2021). Sholat Ied dilaksanakan dalam 2 rakaat dan dilanjutkan dengan penyampaian khutbah Idul Adha oleh khatib.. Berdasarkan SE Nomor 15 Tahun 2021 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Penyelenggaraan Sholat Hari Raya Idul Adha dan Pelaksanaan Qurban Tahun 1442 H/ 2021 M yang diterbitkan oleh Kementrian Agama BerandaKhutbah Jum'at Download Khutbah Jumat Bahasa Jawa Terbaru PDF Tahun 2021, Durasi 15 Menit. Download Khutbah Jumat Bahasa Jawa Terbaru PDF Tahun 2021, Durasi 15 Menit. Redaksi. Rabu, 11 Agustus 2021, 13:16 Rabu, 23 Maret 2022, 21:13 4.673 views. Contoh Penutup Khutbah Idul Adha Bahasa Arab PDF. GiBwq. Berikut ini materi khutbah Idul Adha singkat dan bikin haru. Khutbah ini sesuai dengan situasi Pandemi Covid-19 sehingga mengangkat tema Antara Kisah Nabi Ibrahim dan Pandemi Khutbah disajikan dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. Materi tersedia dalam bentuk PDF ukuran A4 yang bisa didownload pada akhir materi. Semoga PERTAMA اَلله اَكْبَر 3× ، اَلله اَكْبَر 3× ، اَلله اَكْبَر 3× الله اكبر كبيرا والْحَمْدُ ِلله ِكَثِيرْاً وَّسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً ، لآ اِلهَ الاَّ الله وَالله ُاَكْبَر، اللهُ اَكْبَر وَلِله الْحَمْد اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اصْطَفَى اِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلاَم خَلِيْلاً، وَجَعَلَهُ لِلنَّاسِ إِمَامًا، إنَّهُ كَانَ صِدِّيْقاً نَبِيًّا. أشْهَدُ اَنْ لآ اِله الاّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، الّذِى لَمْ يَتَّخِذ صَاحِبَهُ وَلاَ وَلداً، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه الْمَبْعُوْثُ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَصَلّى الله على سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِه بُكْرَةً وَاَصِيْلاً, وَسَلّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا امّا بَعْدُ فَيَآ أيُّهَا النّاسُ رَحِمَكُمُ الله.. إتَّقُوااللهَ َواَطِيْعُوهُ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْن، وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ اْلعِيدِ اْلاَكْبَر. قَدْ رَفَعَ اللهُ قَدْرَهُ وَاَظْهَره وَسَمَّاهُ يَوْمَ الْحَجِّ اْلاَكْبَر، فَإِنَّ الله َابْتَلَى خَلِيْلَهُ اِبْرِهِيْمَ فِيْهِ, حَيْثُ اَمَرَهُ بِذَبْحِ وَلَدِهَ, فَاَمْتَثَلَ اَمْرَهُ فِيهِ، وَلِذَا سُمِّيَ يَوْمُ النَّحْرِ Allahu Akbar 3X walillahil hamd Jamaah sholat idul Adha Rokhimakumullah Bulan ini adalah bulan Dzulhijjah, dimana didalamnya ada beberapa kejadian besar dalam sejarah Islam. Salah satu yang tidak mungkin dilupakan oleh umat Islam, adalah sejarah ketaatan seorang Kholilullah Nabiyullah Ibrahim AS dan keluarganya yang kita peringati pada hari ini. Jamaah sholat idul Adha Rokhimakumullah Ibadah kurban setiap Hari Raya Idul Adha seperti pagi ini. Berawal dari kisah kerelaan Nabi Ibrahim AS mengurbankan anak yang sangat ia cintai. Bertahun-tahun Nabi Ibrahim ingin memiliki seorang anak. Setiap malam, Ibrahim berdoa agar diberikan anak yang sholeh. Pada akhirnya, Allah mengabulkan do’a Nabi Ibrahim dan memiliki seorang anak bernama Ismail AS. Tetapi, disaat keluarga Ibrahim bergembira. Nabi Ibrahim AS mimpi diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih anak satu-satunya yang ketika itu sudah menginjak remaja. Karena itu adalah perintah Allah SWT, maka tidak ada pilihan lain kecuali melaksanakannya. Al-Quran kemudian merekam mimpi itu dalam surat Ash-Shaffat ayat 102 يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ Artinya “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu“ Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah Kita bisa bayangkan, betapa Nabi Ibrahim AS tengah diuji Allah SWT. Anak satu-satunya yang telah lama beliau nantikan kehadirannya itu. Justru harus dikurbankan atas perintah Allah dengan cara disembelihnya sendiri. Lantas, bagaimanakah sikap Nabi Ibrahim menghadapi perintah Allah?! Beliau mentaati perintah itu dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Hadirin Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah Berkaitan dengan kesabaran, Imam al-Ghazali dalam kitab Mukâsyafatul Qulûb menyebutkan, ada beberapa macam kesabaran وَالصَّبْرُ عَلَى أَوْجُهٍ صَبْرٌ عَلَى طَاعَةِ اللهِ، وَصَبْرٌ عَلَى مَحَارِمِهِ، وَصَبْرٌ عَلَى اْلمُصِيْبَةِ Artinya “Sabar itu terdiri dari beberapa bagian, yaitu 1 sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, 2 sabar dalam menjahui larangan-larangan Allah, 3 sabar dalam menerima musibah.” Al-Ghazali, Mukâsyafatul Qulûb, [Beirut, Dâr al-Qalam], halaman 16. Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah Jika kita renungkan lebih dalam, Nabi Ibrahim AS telah melaksanakan ketiga kesabaran itu sekaligus, yakni sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT, sabar dalam meninggalkan larangan-Nya, dan sabar dalam menerima musibah berupa ujian berat. Kesabaran Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah SWT bisa kita lihat dari sikapnya, yang segera melaksanakan perintah. Walau sebenarnya ada perasaan sedih di hatinya. Karena beliau tetaplah manusia sebagaimana umumnya yang memiliki perasaan. Namun, perasaan sedih itu berkembang menjadi keikhlasan, setelah jawaban langsung dari Nabi Ismail AS, yaitu يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ, سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ Artinya “Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. QS Ash-Shaffât102. Mendengar pengakuan Nabi Ismail AS bahwa, ia sabar menerima apa yang akan dilakukan sang ayah terhadap dirinya. Nabi Ibrahim AS semakin teguh untuk melaksanakan perintah Allah, yakni menyembelih putra satu-satunya itu. Allahu Akbar 3X walillahil hamd. Hadirin Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah Kisah kesabaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS di atas, patut kita teladani dalam menghadapi situasi saat ini. Dimana saat ini kita sedang dilanda musibah. Berupa wabah virus Covid. Yaitu mahluk Allah yang tak kasat mata dan bisa menyebabkan kematian. Bagi kita yang tidak percaya dengan keberadaan virus ini. Namun faktanya, hampir setiap hari kita mendapat kabar orang meninggal. Tidak cukup satu atau dua kali. Bahkan kematian bisa menghampiri 3-5 orang di tempat dan hari yang sama. Entah meninggal karena virus Covid, karena penyakit bawaan ataupun karena hal yang lain. Namun sebaliknya, bagi kita yang percaya virus Covid adalah virus yang mematikan. Sehingga membuat kita ketakuan. Namun faktanya, masih banyak orang yang hidup daripada yang meninggal. Bahkan, mereka yang positif terinfeksi Covid bisa sembuh dengan total. Pertanyaannya kemudian, bagaimanakah sikap kita sebagai orang beriman dalam menghadapi situasi seperti ini. Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah Sebagai orang beriman, yang bisa kita lakukan adalah bersabar, dan mengembalikan semua ini kepada Allah SWT. Yakin tidak yakin, mau tidak mau, Allah bisa sewaktu-waktu mengambil nyawa seseorang. Kematian tidak menunggu sakit, tidak pula menunggu usia tua. Allah bisa mengambil nyawa seseorang kapanpun dan dimanapun. Bisa jadi, salah satu diantara kita ditakdirkan mati sepulang dari sholat Id ini. Bisa jadi, saat kita makan malaikat izroil datang menjemput nyawa kita. Mungkin juga, saat kita tidur, namun tidak bisa bangun untuk selamanya. Allahu Akbar 3X walillahil hamd. Hadirin jama’ah Rahimakumullah.. Bagi kita yang sedang kesulitan ekonomi karena terdampak pandemi. Mari kita bersabar dan pasrah kepada Allah SWT. Yakinlah.. Bahwa Allah sedang memberi musibah sebagai bentuk ujian bagi orang-orang beriman. Orang-orang yang bersabar saat mendapat ujian musibah, maka orang tersebut akan mendapatkan derajat yang tinggi dihadapan Allah SWT, sebagaimana derajat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS yang telah bersabar mendapat ujian. Bagi saudara-saudara kita yang saat ini sedang berjuang melawan sakit. Mudah2an segera diberikan kesembuhan. Segera diangkat penyakitnya, sehingga dapat beribadah dengan maksimal. Namun, apabila ajal telah tiba mudah-mudahan dalam keadaan khusnul khotimah. Akhirnya, mari kita perbanyak amal ibadah sebagai bekal, untuk menghadap allah SWT. Mudah-mudahan, kita semua tergolong orang-orang yang bersabar dan bertaqwa sebagaimana Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS. Amiin.. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ KHUTBAH KEDUA اَللهُ أَكْبَرْ 3× اَللهُ أَكْبَرْ 4× اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيرًا وَاْلحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلاً، لآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ اَلْحَمْدُ لِلهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لآ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلىَ رِضْوَانِهِ. اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياآ اَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ، يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ. وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. وَعَلَى أَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ. وَارْضَ اللهم عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللهم أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اَللهم ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ, وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي, يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ Download Khutbah Idul Adha Singkat 2021 Antara Kisah Nabi Ibrahim dan Pandemi Covid-19 DISINI Kali ini redaksi menyajikan teks khutbah Idul Adha PDF terbaru lengkap dengan pembuka dan penutup. […] Contoh materi khutbah hari raya Idul Adha NU terbaru ini diterbitkan oleh PCNU Bantu Yogyakarta […] Bagaimana hukumnya patungan hewan kurban Idul Adha? Untuk menjawab pertanyaan tersebut akan dijelaskan dalam materi […] Pada edisi kali ini redaksi menyajikan tema khutbah Idul Adha singkat PDF terbaru bahasa jawa […] Berikut ini materi Khutbah Idul Adha terbaru PDF tentang pesan yang terkandung dalam kisah Nabi […] Teks khutbah hari Raya Idul Adha bahasa jawa singkat terbaru kali ini mengangkat judul tentang […] kali ini menyajikan materi khutbah hari raya Idul Adha dengan tema keutamaan sholat berjama’ah […] Redaksi kali ini menyajikan materi khutbah hari raya Idul Adha dengan tema keutamaan sholat […] Tidak Ada Pos Lagi. Tidak ada laman yang di load. Download contoh Khutbah Hari Raya Idul Adha pada Masa Pandemi Covid-19 yang ditulis oleh DOktor Zainal Arifin, MSI, salah satu Dosen Pengajar di Uniersitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Tarbiyah yang diberi judul “Menggerakkan Semangat Berkurban dan Berbagi pada Masa Pandemi Covid-19. – Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, dan guna memudahkan dalam pengeditan teks khutbah Hari Raya Idul Adha 1441 H/ 2020 M yang masih relevan untuk tahun 2021 M/ 1442 H. file khutbah ini disediakan dalam format doc ms word sekalian model PDF yang tinggal cetak print out bagi yang sudah cocok tanpa perlu adanya revisi atau perubahan. Tanpa Basa Basi, berikut bunyi teks dari khutbah Idul Adha dimaksud. “MENGGERAKAN SEMANGAT BERKURBAN DAN BERBAGI PADA MASA PANDEMI COVID-19”KHUTBAH HARI RAYA IDUL ADHA 1442 H اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ. لاإله إلا الله واللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ ولله الحَمْدُ. اللهُ اَكْبَرُ كبيرًا والحمدُ لله كثيرًا وسبحان اللهِ بكرةً وَ أصيلاً لآإله إلا الله وحده صَدَقَ وعده وَنَصَرَ عبده وأعزَّ جنده وهَزَمَ الأحزابَ وَحْدَه لا إله الا الله ولا نعبد الا ايَّاهُ مخلصين له الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُوْنَ. لاإله إلا الله واللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ ولله الحَمْدُ. اَلْحَمْدَ لِلَّهِ الَّذِيْ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ فَيَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ, أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ, فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ, إِنَّ شَانِئَكَهُوَ الأبْتَرُ. اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ، ولله الحَمْدُ Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah, kesehatan, serta keselamatan sehingga dapat menjalankan sholat Idul Adha 1441 H secara berjamaah di masa pandemi covid-19. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in hingga kita sebagai umatnya. Semoga kita termasuk umat Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan syafaatnya di Hari Kiamat, aamiin. اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ، ولله الحَمْدُ Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah Sejak tadi malam terdengar gemuruh takbir, tahlil, dan tahmid yang terus dikumandangkan oleh kaum muslimin wal muslimat di pelosok Nusantara sebagai ungkapan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia Allah Swt yang diberikan kepada kita semua, sehingga hanya Allah-lah Maha Besar dan yang berhak untuk dipuji. اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ، ولله الحَمْدُ MAKNA BERKURBAN Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah Istilah “Kurban” dalam bahasa Arab disebut Qurban berasal dari kata Qaruba-Yaqrabu-Qurban wa Qurbanan yang berarti mendekati/menghampiri. Maka, berkorban dapat dimaknai sebagai usaha manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui penyembelihan binatang kurban untuk disedekahkan bagi orang-orang yang tidak mampu. Definisi ini mengisyaratkan bahwa kedekatan kepada Allah dapat ditempuh melalui ibadah sosial, yaitu saling berbagi daging korban. Perintah Allah Swt untuk menyembelih hewan kurban terdapat dalam QS. al-Kautsar [108] 1-2 اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢ Sungguh, Kami telah memberimu Muhammad nikmat yang banyak, 1 Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. 2 TAFSIR QS. AL-IKHLAS Prof Dr. Quraish Shihab menafsirkan “a’thainaaka” berasal dari kata “a’tha” yang berarti ”pemberian yang sedikit”. Jadi, makna ayat pertama ini adalah anugerah Allah yang diberikan kepada nabi Muhammad atau diberikan kepada kita di dunia, walaupun kelihatannya banyak atau melimpah-ruah, tapi masih dianggap sedikit dibandingkan nikmat yang akan diterima kelak di Akhirat. Sedangkan kata ”al-Kautsar” diartikan ”nikmat yang banyak atau nama sungai di Surga”. Ayat kedua menjelaskan bahwa setelah Allah memberikan nikmat yang banyak, kemudian kita diperintahkan untuk melakukan shalat dan berkurban. Menurut Prof Dr. Quraish Shihab ”shalat” di sini bukan hanya perintah menjalankan shalat Idul Adha tapi juga shalat dan ibadah-ibadah yang lain, sebagai bentuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Kata ”Wanhar” diartikan ”menyembelih binatang sebagai syiar agama”, sehingga Idul Adha juga disebut dengan istilah ’Id an-Nahr menyembelih binatang. Maka, Prof Quraish Shihab mengartikan ”Wanhar” berarti perintah menyembelih binatang baik dalam rangka Idul Adha maupun Aqiqah untuk anak yang baru lahir. QS. Al-Ikhlas [108] 1-2 ini dapat disimpulkan bahwa setelah Allah memberikan nikmat kepada kita nikmat iman, kesehatan, keselamatan, harta, dan lain sebagainya, maka kewajiban kita adalah sholat sebagai bentuk ibadah vertikal kepada Allah Swt dan berkurban sebagai ibadah sosial kepada sesama manusia. اللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ، ولله الحَمْدُ MENGGERAKAN SEMANGAT BERKURBAN DAN BERBAGI PADA MASA PANDEMI COVID-19” Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah Sejak bulan Maret hingga sekarang, negara kita masih diuji dengan adanya pandemi Covid-19. Pandemi ini pun telah menyebar ke beberapa negara dengan kasus seluruh dunia sejumlah 5,7 juta terkorfimasi positif Covid, 9,05 juta sembuh, dan 640 ribu meninggal dunia. Kasus di Indonesia sendiri sudah ada positif, sembuh, dan meninggal dunia. Data 24 Juli 2020. Maka, pada kesempatan ini, marilah kita merenungkan kembali hikmah ibadah Idul Adha untuk menggerakkan semangat berkurban dan berbagi antar sesama pada masa pandemi covid-19 Berkurban sebagai usaha mendekatkan diri kepada Allah Ibadah kurban mengajarkan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah perlu usaha perngorbanan harta benda yang kita miliki untuk orang lain. Maka, selain binatang kurban, kita juga dapat mengorbankan atau mensedekahkan uang, pakaian, sembako, masker atau alat-alat kesehatan untuk membantu orang-orang yang kena dampak covid-19 serta terlibat dalam mencegah dan penanggulangan Covid-19. Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Baqarah [2] 215 يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ Mereka bertanya kepadamu Muhammad tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. Idul Adha sebagai momentum persatuan Kelebihan bangsa Indonesia adalah memiliki semangat gotong royong antar warga masyarakat. Maka, marilah kita jadikan perayaan Idul Adha sebagai momentum persatuan dan gotong royong untuk saling berbagi antar sesama. Pembagian daging kurban bisa diperioritaskan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan dan terkena dampak Covid-19. Bahkan, jika di suatu daerah berlebih daging kurban, bisa disedekahkan ke daerah lain yang minim daging kurban. Karena hakikat tujuan berkurban sebagai bentuk pengabdian kepada Allah melalui berbuat baik kepada orang-orang yang membutuhkan. Kurban sebagai ibadah sosial Berkurban adalah bentuk dari ibadah sosial. Maka, semangat berkurban sebenarnya mengajarkan kita agar tidak mengesampingkan pentingnya ibadah sosial yang bermanfaat bagi orang lain. Masa pandemi Covid-19 adalah waktu yang tepat untuk menggerakkan kembali semangat berkurban dan berbagi bagi sesama. Pandemi yang belum diketahui secara pasti kapan berakhirnya membuat banyak orang-orang yang perlu disantuni, khususnya orang-orang miskin, fakir, korban PHK, anak-anak putus sekolah, dan lain sebagainya. Nabi Muhammad Saw mencontohkan secara sederhana semangat berbagi dalam salah satu hadisnya, …dari Abu Dzar, dia berkata; “Kekasih saya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah berpesan kepada saya “Apabila kamu memasak kuah sayur, maka perbanyaklah airnya, lalu lihatlah jumlah keluarga tetanggamu dan berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan baik” [HR. Muslim, No. 4759] Bahkan, dalam hadis Qudsi Allah berfirman “Wahai anak Adam! AKU sakit mengapa engkau tidak menjenguk-KU, ia berkata wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku menjenguk-MU sedangkan ENGKAU adalah Tuhan semesta alam. Allah berfirman Engkau tahu bahwa seorang hamba-KU sakit di dunia, akan tetapi engkau tidak menjenguknya, seandainya engkau menjenguknya, sungguh engkau akan dapati AKU di sisinya. “ “Wahai anak Adam, AKU meminta makan kepadamu, mengapa engkau tidak memberi-KU? Orang itu berkata Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi-MU makan sedangkan ENGKAU adalah Tuhan semesta alam? Allah berfirman engkau mengetahui ada dari hamba-KU yang kelaparan dan engkau tidak memberinya makan, sekiranya engkau memberinya makan, niscaya engkau dapati AKU di sisinya. “Wahai anak Adam, AKU meminta minum padamu sedangkan engkau enggan memberi-KU minum. Ia berkata Wahai Tuhanku, bagaimana aku memberi-MU minum sedangkan ENGKAU adalah Tuhan Semesta Alam? Allah menjawab seseorang meminta minum padamu dan engkau tidak memberinya, sekiranya engkau memberinya minum niscaya engkau dapati AKU di sisinya [ Muslim] بَارَكَ اللهُ لِي وَ لَكُمْ فِي الْقُرآنِ الْكَرِيْمِ وَ نَفَعَنِيْ وَ اِيَّاكُـمْ مِنَ الآيَاتِ وَ ذِكْرِ الْحَكِيْمِوَ تَقَبَّلْ مِنِّي وَ مِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّـهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الْعَلِيْمُ. KHUTBAH KEDUA اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ Hadirin Kaum Muslimin-Muslimat Rahimakumullah Pada khutbah kedua ini, marilah kita bersama-sama berdo’a kehadirat Allah Swt, semoga senantiasa kita diberikan hidayah, kekuatan iman, keselamatan, dan kesehatan dalam menjalankan ibadah dan kegiatan sehari-hari di masa pandemi Covid-19. “Astagfirullaah al-Adziim 3x” “Allahumma Sholli wa Sallim alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa aalihi wa ashhaabihii ajma’in.” “Ya Allah, ya Tuhan kami, pada hari ini kami berkumpul merayakan hari yang Engkau agungkan, hari yang sangat bersejarah dalam kehidupan umat manusia, khususnya manusia yang mengakui keberadaan dan kemahabesaran-Mu. Oleh karena itu ya Allah, kami bermohon kepadamu, kiranya senantiasa berkenan melimpahkan rahmat dan kasih sayang kepada kami sehingga kami mampu menjalankan semua yang engkau perintahkan dan meninggalkan semua larangan-Mu.” “Ya Allah, ya gaffâr ya Rahman, ya Rahim, ampunilah dosa dan kesalahan kami, ampunilah segala dosa dan kesalahan ayah dan ibu kami, ampunilah dosa keluarga kami, nenek moyang kami, guru-guru kami, dan ampunilah dosa-dosa kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal.” “Ya Allah, Ya Tuhan kami, Engkau telah menurunkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagai pelajaran bagi kami, Ampunilah kami, jika kami telah menjadikan anak-anak kami, jabatan kami, status kami, kekayaan kami, hingga melenakan kami, melupakan kami untuk beribadah kepada Engkau, dan ampunilah kami jika kami terlalu mencintai dunia sehingga melenakan untuk beribadah.” “Ya Allah, Kami berlindung kepada-Mu dari segala macam wabah penyakit dan virus yang mematikan. Dengan kuasa-Mu ya Allah, hentikan pandemi Covid-19 ini di negara kami, sehingga kami dapat beribadah dengan aman dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami.” “Ya Allah, jadikanlah akhir hidup kami dengan kehidupan sebaik dan semulia-mulianya di sisi-Mu. Jadikanlah akhir amal kami dengan sebaik-baiknya amal. Jadikanlah sebaik-baik hariku, adalah hari pertemuan dengan-Mu” Aamiin…. Aamiin… Ya Mujibassailin, perkenankanlah semua permohonan kami, ya Allah. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَوَّابُ الرَّحِيْمُرَبَّناَ آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَوَالْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَلَمِيْنَالسلام عليكم ورحمة الله وبركاته —Selamat Hari raya Idul Adha 1442 H— Download Khotbah Idul Adha Format DOC PDF sebagaimana diatas ditulis, berikut adalah file yang daoat diunduh gratis free download dalam versi bentuk format doc ataupun docx yang dapat dilakuman edit perubahan menyesuaikan dengan kebutuhan. sebelum pengunduhan dilakukan, akan ditampilkan seperti apa file sekiranya akan diunduh ini daam versi preloved alias penampakan pra pengunduhan. berikut preview file khutbah Idul Adha dimaksud. demikian penampakan file yang diambilkan dari versi format doc ms word yang dapat diedit, apabila hendak memiliki file diatas sampean dapat langsung mengunduh atau download melalui tampilan diatas. ada kendala dalam pengunduhan secara langsung dari gambar? dilampirkan tauutan atau link guna kemudahan dalam penyedotan teks khutbah hari raya idul adha ini. berikut tautannya. khutbah Idul Adha format DocKhutbah Idul Adha PDF demikian informasi pagi ini yaitu unggahan contoh teks khutbah Idul Adha lengkap dengan khutbah Kedua dan juga teks arab dan latin bisa dicetak sesuai keinginan. wassalamu’aaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

khutbah idul adha bahasa jawa 2021 pdf