🫎 Maria Magdalena Dalam Islam

LembagaKajian Pemilu Indonesia (LKPI) kembali menyelenggarakan survei pada 12 Februari-28 Februari 2020. Survei kali ini dilakukan untuk mengukur tingkat keterpilihan (elektabilitas) figur-figur yang siap berkompetisi dalam Pemilihan Calon Bupati Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat Jelang Pilkada 2020. Dari hasil survei tersebut, nama Maria Kitamau belajar dari Maria Magdalena dan kawan-kawan untuk selalu setia dalam situasi dan kondisi apapun, tidak lari, tidak bersembunyi, tidak mundur, tetap setia mengasihi Yesus. Sebab, Yesus telah lebih dulu mengasihi kita dengan mengorbankan nyawa-Nya di kayu salib demi keselamatan seluruh umat manusia di dunia ini. Sebab perusahaan produsen pembuatan pakan ternak, pembibitan ayam, pengolahan unggas serta pembudidayaan pertanian ini, sudah memiliki personel pengaman yang handal dan terdidik dalam sebuah tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 04Maria Magdalena Istri Yesus? (1) | 05-Maria Magdalena Istri Yesus? (2) Pendidikan Teologi-maya diselenggarakan YABINA ministry (Yayasan Bina Awam dibentuk 1982, 10 tahun telah dibuka 93.650 kali) Merekaadalah Maria Magdalena, Yohana, Susana dan banyak perempuan lain (Luk. 8:2-3). Mereka memakai harta bendanya untuk melayani Yesus dan murid-murid lainnya. Marta dan Maria juga adalah dua perempuan yang suka melayani Yesus dan rombongan-Nya (Luk. 10:38-42). perempuan agama dan perubahan sosial dalam islam; Islam dan Maryam(Bahasa Arab: مريم, Arami: מרים, Maryām, kemudian Ibrani Miriam), juga Mary atau Maria, adalah ibu Nabi Isa a.s./Jesus Christ dan didakwa tunangan Yusuf oleh penganut Kristian. Beliau disebut lebih kerap dalam al-Qur'an dari keseluruhan Perjanjian Baru. Dia juga menjadi satu-satunya wanita yang namanya disebut dalam al-Quran, malah Surah Maryam Blogyang mengupas berita terkini islami ,Kajian Al Qur'an dan Hadits ,Cara dan wawasan Islami,Kesehatan ,info terkini ,Update juga Tanya jawab dari banyak peneliti Alkitab HEBOH LAI lembaga Alkitab indonesia di duga mencurangi Umat Kristen Penelitian terbaru MARIA MAGDALENA menuai dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam Dukunganitu, disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Maria Magdalena. Ia mengatakan, pihaknya menyambut baik keinginan Pemerintah Kabupaten Sintang untuk memberikan kepastian usaha dan tata cara usaha pada pelaku UMKM di Kabupaten Sintang melalui berbagai peraturan-peraturan daerah. Jumat 22 Juli 2022 Pesta Santa Maria Magdalena “Berkobar dalam cinta, Maria Magdalena merindukan Dia yan dikira sudah dibawa orang” ( Rabu, 03 Agustus 2022 Hari Biasa Pekan XVIII Rabu, 03 Agustus 2022 Hari Biasa Pekan XVIII "Hasil dari kebingungan peran ini di era modern telah menjadi kecenderungan untuk awa DA9nzXa. Halo Sobat YOUCAT… Kalau kalian mendengar nama Maria Magdalena, apa yang pertama kali terlintas dalam benak teman-teman? Apakah sosok perempuan pezina yang mengurapi kaki Yesus? Bisa jadi lho sebenarnya kita salah mengerti siapakah itu Maria Magdalena. Kok bisa? Yuk kita periksa, siapa sih sebenarnya Maria Magdalena itu. Jangan lupa persiapkan Kitab Suci kalian biar bisa memeriksa kisahnya lebih mendalam ya. Bukan Seorang Pezina Jika kalian memandang Maria Magdalena sebagai seorang pezina maka selamat… Kalian keliru! Penggambaran yang keliru mengenai Maria Magdalena sebagai seorang pezina muncul pertama kali dari Paus St. Gregorius I. Dalam serangkaian Homili Paskahnya tahun 591, Paus St. Gregorius I mencampur adukkan antara Maria Magdalena yang diperkenalkan dalam Lukas 82, dengan Maria dari Betania Luk 1039 dan Yoh 111-2, dan dengan “perempuan berdosa” yang meminyaki kaki Yesus dalam Luk 736-50. Homili Paus St. Gregorius I ini menimbulkan anggapan bahwa Maria Magdalena adalah seorang wanita pelacur yang bertobat lalu mengikuti Yesus. Pandangan ini memunculkan berbagai penggambaran atau lukisan Maria Magdalena sebagai perempuan yang sangat cantik dan kaya. Identifikasi bahwa Maria Magdalena, Maria dari Betania, dan “wanita berdosa” adalah orang yang sama dicabut oleh Paus St. Paulus VI pada tahun 1969. Akan tetapi, nasi sudah jadi bubur. Sudah lama sekali pandangan bahwa Maria Magdalena adalah wanita berdosa yang bertobat menyebar. Sudah hampir 400 tahun lho. Karenanya, meskipun sudah dicabut, pandangan yang kurang tepat tersebut masih menancap di dalam benak beberapa umat. Lalu Siapa Maria Magdalena Sebenarnya? Itu pasti pertanyaan yang muncul. Dari nama belakangnya, Magdalena, yang artinya “orang Magdala”, kemungkinan besar Maria Magdalena berasal dari Magdala. Di mana itu Magdala? Magdala, atau juga disebut Magadan, adalah sebuah desa di pesisir barat Danau Galilea. Desa Magdala ini terkenal akan perikanannya. Di desa-desa sekitar Danau Galilea itu pulalah Yesus banyak berkeliling untuk mengajar dan berkarya. Apalagi murid-murid Yesus seperti Petrus, Andreas, Yohanes, dan Yakobus adalah seorang nelayan sehingga mereka tentu tahu Desa Magdala yang terkenal akan perikanannya. Kalau sudah begini, mudah kan bagi kita membayangkan bagaimana Yesus dan para murid mampir ke Magdala lalu bertemu dengan Maria Magdalena. Eh, memang cerita dari Kitab Suci sendiri bagaimana ya? Nama Maria Magdalena sendiri baru pertama kali muncul dalam Injil Lukas 82-3. Selain itu, meskipun Injil Markus merupakan Injil tertua, nama Maria Magdalena sendiri baru muncul dalam Injil Markus 1540 yaitu pada saat penyaliban Yesus. Lalu, menurut Lukas, siapa sih Maria Magdalena sebenarnya? Di dalam Injil Lukas, disebutkan bahwa Maria Magdalena adalah perempuan yang dibebaskan Yesus dari tujuh roh jahat. Bayangkan, tujuh! Membayangkan orang kerasukan satu roh jahat saja sudah ngeri apalagi tujuh. Pasti berat banget ya rasanya. Apalagi, roh jahat pada waktu itu juga disebut sebagai penyebab penyakit fisik dan psikis. Bisa dibayangkan tuh betapa menderitanya Maria Magdalena secara jiwa dan raga di bawah cengkeraman tujuh roh jahat! Dan ketika Yesus datang… Ces pleng! Semua penderitaan Maria Magdalena hilang. Pasti lega dan bersyukur banget rasanya. Besarnya rasa syukur Maria Magdalena ini nih yang buat Maria Magdalena begitu setia mengikuti Yesus. Tidak hanya ikut-ikutan Yesus saja, tapi Maria Magdalena juga punya peran khusus lho! Masih di dalam Injil Lukas 82-3, di sana disebutkan juga peran Maria Magdalena dan para perempuan lainnya sebagai para donatur “perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka” bdk. Luk 83. Pernah nggak kalian pikirkan, ketika Yesus berkeliling bersama murid-muridNya, darimana mereka dapat mencukupi kebutuhan mereka seperti makan dan minum? Ternyata salah satunya dari Maria Magdalena. Maria Magdalena terus mengikuti Yesus dalam perjalananNya bahkan hingga Ia disalib. Semua Injil menuliskan bagaimana Maria Magdalena melihat penyaliban Yesus. Coba kalian buka Injil Markus 1540, Injil Matius 2755-56, Injil Lukas 2349 meski tidak menyebutkan nama, dan Injil Yohanes 1925. Coba bayangkan betapa beraninya Maria Magdalena ikut melihat penyaliban Yesus meskipun dengan risiko ia juga ikut ditangkap oleh para serdadu. Tidak hanya sampai di situ saja, karena begitu setianya Maria Magdalena, sampai-sampai ia menjadi saksi pertama kebangkitan Yesus ketika ia dan para wanita lainnya mengunjungi makam Yesus saat pagi-pagi benar. Ya, pagi-pagi benar, saat hari masih gelap. Coba kalian buka Injil Markus 161-8, Injil Matius 281-10, Injil Lukas 241-12 meskipun lagi-lagi tidak menyebutkan nama, dan Injil Yohanes 201-10. Bahkan di dalam Injil Yohanes 2011-18 diceritakan bagaimana Maria Magdalena adalah orang pertama yang menyaksikan Yesus yang bangkit. Tidak hanya itu saja, Yohanes juga menulis bagaimana Maria Magdalena memberitahukan murid-murid yang lain bahwa Yesus bangkit seperti yang Yesus perintahkan. Dengan begini, Maria Magdalena menjadi rasul dari para rasul, rasul yang diutus kepada para rasul. Jadi, siapakah Maria Magdalena? Nah, dari berbagai cerita tadi kita dapat mengetahui bahwa Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang dibebaskan Yesus dari tujuh roh jahat dan karena rasa syukurnya tersebut ia mau setia mengikuti Yesus hingga akhir. Karena kesetiaannya ini pula, Maria Magdalena menjadi saksi pertama akan Yesus yang bangkit. Semua bermula dari rasa syukurnya yang mendalam kepada Yesus atas kesembuhannya. Sekarang, kita bisa bertanya pada diri kita masing-masing nih, siapakah aku di hadapan Tuhan Yesus? Apakah aku sudah cukup bersyukur atas hidupku, atas penebusan yang Yesus lakukan untukku? Yuk kita perdalam rasa syukur kita kepada Tuhan Yesus agar kita menemukan kekuatan untuk setia mengikuti Yesus seperti Maria Magdalena. Tuhan memberkati. Uma das personagens bíblicas mais conhecidas, Maria Madalena é descrita no Novo Testamento como uma das discípulas mais dedicadas de Jesus. As fontes que temos sobre sua vida, são os Evangelhos canônicos* e os livros apócrifos**. Sua primeira aparição se faz no livro de Lucas 82, onde a narrativa relata que Cristo expulsou dela sete demônios e, na sequência, ela se torna uma das mulheres que o acompanhariam e seguiriam. Os escritos apócrifos de Maria, Tiago, Filipe e Pistis Sophia consideram Maria Madalena como o espírito da Sabedoria, descrita como a personificação do conhecimento; a amada de Jesus; a discípula e apóstola de Jesus; a apóstola dos apóstolos. Madalena aparece firme nos momentos mais cruciais da vida de Jesus. Esteve presente na crucificação e em seu funeral, juntamente com Maria de Nazaré e outras mulheres. A Bíblia conta que, no sábado após a crucificação, Madalena saiu do Calvário rumo à Jerusalém para comprar certos perfumes, a fim de preparar o corpo de Cristo como se dava o costume funerário na época. Permaneceu na cidade durante todo o sábado e, no dia seguinte, "quando ainda estava escuro", foi ao sepulcro e achou-o vazio. Lá, recebeu de um anjo a notícia de que Cristo havia ressuscitado e foi-lhe dito que devia informar tal fato aos apóstolos de Cristo. Após esse episódio, não houveram mais citações sobre ela na Bíblia. Maria Madalena é considerada uma santa pela Igreja Católica Romana, Ortodoxa, Anglicana e luteranas, que comemoram com festa o dia 22 de julho em sua homenagem. As igrejas ortodoxas orientais também comemoram, porém no segundo domingo após a Páscoa. Além disso, nada pode ser afirmado, com certeza, a respeito de Maria Madalena. Porém, muitas lendas surgiram em torno dela. De acordo com uma antiga tradição dos antigos cristãos do Oriente, Maria Madalena acompanhou João e Maria, mãe de Jesus, a Éfeso, onde morreu e foi enterrada. Já, uma das lendas da Idade Média diz que ela foi prometida ao apóstolo João. Uma outra lenda antiga, que a confunde com Maria, irmã de Lázaro, diz que ela viajou para Marselha, na França, com Marta, Lázaro e outros para evangelizar a região. Segundo essa lenda, ela passou 30 anos de sua vida cumprindo penitência na caverna de La Saint-Baume nos Alpes Marítimos e foi milagrosamente transportada pouco antes de sua morte, para a capela de Saint-Maximin e enterrada em Aix. Alguns escritores e estudiosos contemporâneos, narram Madalena como mulher de Cristo que teve com ele, inclusive, filhos. Segundo esta teoria, tal fato teria sido escondido por revisionistas cristãos que teriam alterado os Evangelhos. Estes escritores tecem suas teorias a partir do cruzamentos de informações dos Evangelhos Canônicos com os livros apócrifos e escritos gnósticos. Ao longo dos séculos, a arte cristã tem representado Maria Madalena através da escultura e da pintura, como uma mulher de cabelos longos e com uma jarra de óleo nas mãos. Mas, o que a fez famosa, é a crença de que ela teria sido uma prostituta que foi transformada pela palavra de Cristo. O que serve como exemplo ”ferramenta" de exemplo para as religiões falarem sobre arrependimento e transformação para os "pecadores". O curioso é que em nenhum lugar da Bíblia e até mesmo nos evangelhos apócrifos se diz que Maria Madalena teria sido uma prostituta ou uma pecadora. A autoria desta ideia pode ser atribuída aos líderes e seguidores da Igreja Católica em seu início, que permitiram e incentivaram a confusão entre a história de Maria Madalena e outras Marias e mulheres citadas na Bíblia. Teriam como um de seus objetivos principais descreditar as mulheres e mantê-las fora do clero. * Evangelhos canônicos são os livros do Novo Testamento aceitos como legítimos na maioria das religiões cristãs. Compreendem os Evangelhos de Mateus, Marcos, Lucas e João. ** Os Livros apócrifos apresentam narrativas e informações que divergem da doutrina estabelecida pela Igreja Católica em seu início. Muitos destes textos foram considerados heréticos e, por isso, excluídos da Bíblia. A maioria deles consistem em cartas, coletâneas de frases, narrativas e profecias que abordam a vida de Jesus Cristos e seus seguidores. Alguns, ainda, apresentam diferentes versões de fatos narrados no Antigo Testamento, como, por exemplo, a criação do mundo. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dua ribu tahun lalu, Yesus, Sang Gembala Agung, berkeliling memberitakan Kabar Gembira ditemani kedua belas murid laki-laki dan beberapa wanita. Di antara para wanita itu ada tiga wanita yang disebutkan Maria yang disebut Magdalena, Yohana dan Susana lihat Lukas 81-3.Tulisan ini hendak menggali keutamaan para wanita sahabat Yesus. Untuk itu, mari kita kenal dari dekat keutamaan salah satu dari antara banyak wanita mulia yang disebutkan dalam Injil Maria Magdalena. Ada dua salah kaprah tentang Maria Magdalena. Pertama, ada yang mengira bahwa Maria Magdalena adalah seorang pelacur. Kedua, ada yang menulis bahwa Maria Magdalena adalah kekasih atau bahkan istri Yesus. Mari kita ulik dua salah kaprah tentang Maria Magdalena ini. Maria Magdalena Bukan Seorang PelacurTidak satu pun ayat dalam Injil menyebutkan Maria Magdalena sebagai seorang pelacur. Dalam Injil Markus, Maria Magdalena dilukiskan sebagai seorang yang telah dibebaskan Yesus dari tujuh setan Markus 169. Dalam Lukas 7 36-39, seorang wanita pendosa tanpa nama memasuki rumah tempat Yesus sedang diundang makan. Sang wanita mengurapi kaki Yesus dengan minyak dan air mata, lantas menyekanya dengan rambutnya. Perhatikan bahwa di sini pun sang wanita tidak disebutkan sebagai seorang pelacur, namun hanya sebagai "wanita pendosa".Wanita ini kiranya bukan Maria Magdalena, yang baru akan disebut pada Lukas 81-3 sebagai seorang yang melayani Yesus dengan kekayaannya. Seandainya wanita dalam Lukas bab 7 adalah Maria Magdalena, tentu penulis Injil Lukas sudah menulis namanya dengan jelas. Justru dalam Alkitab, Maria Magdalena mendapat sorotan sangat positif. Menurut Injil Yohanes, Maria Magdalena menyangka Yesus yang telah bangkit sebagai penunggu taman. Baru setelah Yesus memanggil namanya, Maria Magdalena tersadar. Ia berpaling dan berkata pada Yesus, "Rabuni". Panggilan ini menunjukkan penghormatan terdalam pada Sang Guru. Maria Magdalena mendapat perutusan penting untuk menyampaikan peristiwa kebangkitan Yesus pada para murid [laki-laki] lihat Yohanes 2014-18.Maria Magdalena Bukan Kekasih Yesus 1 2 3 Lihat Sosbud Selengkapnya

maria magdalena dalam islam